Gorontalo, radar91.com — Suasana hangat dan penuh semangat profesionalisme menyelimuti Azlea Convention Centre, Kota Gorontalo, Minggu (2/11/2025), saat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR. Dr. Slamet Budiarto, SH., MH.Kes, secara resmi melantik Pengurus IDI Wilayah Gorontalo Masa Bakti 2025–2028.
Momentum bersejarah ini turut dirangkaikan dengan pelantikan pengurus IDI Cabang Kota Gorontalo, Bone Bolango, dan Pohuwato oleh Ketua IDI Wilayah Gorontalo, Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.N, FISQua.
Acara tersebut menjadi simbol awal dari babak baru bagi profesi medis di Provinsi Gorontalo, sebuah perjalanan menuju profesionalisme yang lebih kuat, pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, dan transformasi sistem kesehatan berbasis digital yang adaptif terhadap zaman.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting dan pejabat daerah, antara lain Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel, perwakilan Bupati Bone Bolango dan Bupati Pohuwato, Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo DR. dr. Anang Samudera Otoluwa, MPPM, serta Kadis Kesehatan Kota Gorontalo Dr. Muhammad Kasim, M.Sc., Apt.
Hadir pula para tokoh medis senior yang selama ini menjadi pilar dunia kedokteran di Gorontalo, di antaranya dr. Irianto Dunda, SpS, dr. A.R. Mohammad, Sp.PD, dr. Junus Lihawa, Sp.B, dr. Irawan Huntoyungo, M.Kes., Sp.OT, dr. Alaudin Lapananda, Sp.PD, dr. Thaib Saleh, Sp.KKLP, dr. Rusli A. Katili, MARS, serta dr. Anwar Pasaribu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Wilayah Gorontalo juga melantik para Ketua IDI Cabang, yaitu:
1. dr. Jufri Febriyanto, M.H., Sp.KFR. – Ketua IDI Cabang Kota Gorontalo
2. Dr. dr. Sherly Daud, M.Kes. – Ketua IDI Cabang Kabupaten Bone Bolango
3. dr. Dian Tambunan, Sp.A. – Ketua IDI Cabang Kabupaten Pohuwato
*Gubernur Gusnar : Profesi Dokter Adalah Cermin Kehormatan dan Pengabdian*
Dalam sambutannya, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pelantikan tersebut. Ia menyebut profesi dokter sebagai profesi yang tidak hanya berwibawa, tetapi juga merupakan pilar kemanusiaan yang berperan besar dalam membangun bangsa.
“Saya bersyukur karena Gorontalo kini memiliki dua Fakultas Kedokteran — di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO). Ini adalah capaian besar yang akan memperkuat ekosistem layanan kesehatan di daerah ini,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut, Gusnar menegaskan pentingnya pemerataan tenaga dokter di seluruh pelosok daerah.
“Idealnya, di setiap Puskesmas terdapat minimal tiga dokter yang bertugas agar pelayanan dasar masyarakat bisa optimal. Dengan begitu, Puskesmas dapat berperan maksimal tanpa membebani rumah sakit di kota,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kecepatan dan ketepatan layanan rumah sakit sebagai tolok ukur utama kualitas kesehatan daerah.
“Bagi saya, kualitas rumah sakit tidak semata diukur dari fasilitasnya, tetapi dari seberapa cepat dan tanggap menangani pasien,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan harapannya agar digitalisasi layanan kesehatan segera diimplementasikan di seluruh fasilitas medis di Gorontalo.
“Kami siap berkolaborasi dengan IDI Wilayah Gorontalo. Pemerintah Provinsi akan berupaya mengalokasikan dukungan anggaran, termasuk bagi para dokter yang bertugas di wilayah perbatasan,” tambahnya.
*dr. Isman Jusuf : IDI Harus Menjadi Rumah Besar Pengabdian*
Usai pelantikan, Ketua IDI Wilayah Gorontalo, Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.N, FISQua, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari langkah nyata IDI untuk memperkuat peran dan tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
“Kami ingin pelantikan ini menjadi momentum bagi seluruh pengurus untuk bergerak bersama, meningkatkan kompetensi, dan memastikan IDI hadir sebagai wadah yang benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Isman juga menggarisbawahi komitmen IDI dalam mendukung agenda pemerintah, khususnya di bidang digitalisasi sistem pelayanan kesehatan.
“Kami tengah menyiapkan program agar para dokter mulai menerapkan sistem digital dalam praktik medisnya. Selain itu, kami akan melakukan pemetaan kebutuhan tenaga medis agar distribusi dokter di Gorontalo menjadi lebih merata,” jelasnya.
Menurut Isman, masih terdapat kesenjangan distribusi tenaga medis antarwilayah di Provinsi Gorontalo.
“Ada daerah yang berlebih dokter, sementara di wilayah lain justru kekurangan. Melalui IDI, kami akan mendorong sinergi antara rumah sakit dan lembaga terkait, termasuk kerja sama penugasan dokter non-PNS untuk memperkuat pelayanan di daerah yang masih kekurangan,” tutupnya.
*IDI Gorontalo : Gerbang Baru Menuju Kesehatan Modern dan Merata*
Pelantikan pengurus IDI Wilayah dan Cabang se-Gorontalo ini menjadi tonggak penting kebangkitan dunia medis daerah. Lebih dari sekadar pergantian struktur, acara ini mencerminkan semangat baru untuk membangun sistem kesehatan yang humanis, tangguh, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dengan dukungan Pemerintah Provinsi dan seluruh pemangku kepentingan, Gorontalo kini menapaki jalan baru menuju masa depan pelayanan kesehatan yang lebih profesional, inklusif, dan berbasis teknologi digital, demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.
(Red/Rezha LDD)


Tinggalkan Balasan