Batam, radar91.com – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam menunjukkan kepedulian pada ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat bersama Kecamatan Sagulung dan PT Singapura Segarhijau Sayuran (Batamindo Green Farm), lembaga ini menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan green house di Sagulung, Kamis (23/10).

Program ini menjadi langkah nyata sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga negara untuk memperkuat kemandirian pangan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru di tengah masyarakat.

Kepala Kantor Imigrasi Batam, Hajar Aswad, mengatakan pembangunan green house ini bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian berkelanjutan.

“Kami ingin program ini menjadi gerakan bersama, bukan berhenti di atas kertas. Semangat gotong royong, kemandirian pangan, dan kepedulian terhadap lingkungan harus tumbuh bersama,” ujarnya.

Ia memastikan, pembangunan green house akan segera dimulai dalam waktu dekat.“Setelah ini, kami langsung bergerak. Paling lambat minggu depan pembangunan mulai dikerjakan,” kata Hajar.

Ia juga berharap kelompok tani di Kelurahan Tembesi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan dan meningkatkan kesejahteraan melalui sektor pertanian modern.

“Ilmu dan pengalaman dari Batamindo Green Farm harus diterapkan agar manfaatnya terasa nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Sagulung Arfie Eranov menyambut positif langkah Imigrasi Batam yang ikut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.“Kami baru sebulan lebih bertugas di Sagulung, dan kami sangat mengapresiasi inisiatif luar biasa ini. Semoga green house ini dapat dimaksimalkan dan memberi manfaat luas bagi warga,” ujarnya.

Menurut Arfi, tantangan terbesar bukan hanya membangun, tetapi menjaga agar program tetap berjalan dan berkelanjutan.

“Membangun itu mudah, tapi memastikan agar terus bermanfaat, itu yang paling menantang,” ucapnya.

Ia menambahkan, Sagulung merupakan kecamatan dengan populasi terbesar di Batam, mencapai lebih dari 228 ribu jiwa. Kondisi ini menuntut sinergi lintas sektor agar berbagai tantangan sosial dan ekonomi dapat diatasi bersama.

Dari pihak swasta, Yoga, perwakilan PT Singapura Segarhijau Sayuran, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi contoh nyata kemitraan publik-swasta yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami percaya kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan lembaga negara seperti ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru,” katanya.

Yoga berharap green house yang dibangun tidak hanya menjadi pusat produksi pertanian modern, tetapi juga ruang edukasi bagi masyarakat sekitar.

“Terima kasih kepada Kepala Kantor Imigrasi Batam, Pak Hajar Aswad, atas inisiatif dan energinya dalam mendukung program ketahanan pangan. Semoga proyek ini berjalan lancar dan berkelanjutan,” tutupnya

(Red/Rezha LDD)